Senin, 12 April 2010

Anggaran Perusahaan

Dwi Astuti
20208396
2eb06
Tugas AkuntansiManajemen

ANGGARAN PERUSAHAAN
Anggaran atau lengkapnya adalah business budget adalah salah satu bentuk dari berbagai rencana yang mungkin disusun, meskipun tidak setiap rencana dapat disebut anggaran. Business budget, orang sering meneterjemahkannya menjadi anggaran perusahaan, adalah rencana tentang kegiatan perusahaan.
Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran dapat juga meningkatkan koordinasi dan komunkasi.
Karakteristik Anggaran :
1. Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis
2. Anggaran dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter dapat saja ditunjang oleh jumlah non moneter (missalnya, unit yang dijual atau diproduksi).
3. Mencakup periode satu tahun.
4. Anggaran merupakan komitmen manajemen; manajer sepakat untuk mengemban tanggung jawab atas pencapaian tujuan yang dianggarkan.
5. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang oleh pihak yang menganggarkan (budgetee).
6. Begitu disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi yang ditetapkan.
7. Secara berkala, kinerja finansial sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran, dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.

Tujuan Pokok Anggaran
1. Memprediksi transaksi dan kejadian finansial serta non finansial di masa yang akan datang
2. Mengembangkan informasi yang akurat dan bermakna bagi penerima anggaran.
Manfaat Anggaran
1. Dapat sebagai alat penaksir (ekstra komtabel ) biasanya anggaran ini bersifat statis (anggaran tetap), dan tidak ada selisih biaya, dan analisa penyimpangan biaya dilakukan diluar sistem akuntansi. Anggaran sebagai alat penaksir merupakan perkembangan yang paling awal dari anggaran sebagai alat perencanaan.
2. Anggaran sebagai plafon dan sekaligus alat pengatur otorisasi pengeluaran dana atau kas. Dengan demikian fungsi anggaran sebagai alat pengendali dirasakan lebih menonjol dibandingkan dengan aspek perencanaanya. Anggaran sebagai plafon lebih dikaitkan dengan jumlah biaya keseluruhannya.
3. Anggaran sebagai alat pengukur efisiensi. Tahapan ini merupakan tahap terakhir. Dimana anggaran ini bersifat dinamis.
Pemilihan Manfaat Anggaran yang Cocok Bagi Suatu Perusahaan

Dengan adanya tiga tingkat perkembangan manfaat anggaran yang berbeda, perlu dilakukan pemilihan manfaat anggaran yang man cocok untuk perusahaan tersebut. Pemilihan manfaat yang cocok ini harus mempertimbangan ciri-ciri industri dan persaingan yang dhadapi perusahaan serta pengaruh ciri-ciri tersebut terhadap sifat anggarannya. Ciri-ciri yang dimaksud antara lain :
1. Sifat persaingan yang dihadapi, persaingan yang hebat menuntut sifat anggaran yang lebih luwes dibanding dengan perusahaan yang menghadapi persaingan yang tidak terlalu ketat.
2. Sifat penjualan produk perusahaan.
3. Sifat proses produksinya.
4. Tingkat pemanfaatan kapasitas yang ada.
Kelemahan-kelemahan Anggaran
1. Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi (potensi penjualan, kapasitas produksi dan lain-lain) maka terlaksananya dengan baik kegiatan-kegiatan tergantung pada ketepatan estimasi tersebut.
2. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru berhasil apabila dilaksanakan sungguh-sungguh.
3. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untu memebantu manager dalam melaksanakan tugasnya, bukan menggantikannya.
4. Kondisi yang tejadi tidak selalau seratus persen sama dngan yang diramalkan sebelumnya, karena anggaran perlu memiliki sifat yang luwes.

Anggaran Komprehensif dan Anggaran Parsiil

Komperhensif artinya menyeluruh atau secara keseluruhan. Dalam menyusun anggaran, perusahaan dapat melakukannnya dengan dua cara, yakni secara sebagian demi sebagian (partial) dan secara comprehensive). Budget Comperhensive (Anggaran komperhessif) yakni penyusunan rencana perusahaan secara kesulurahan. Budget Parsiil (Anggaran Parsiil) adalah anggaran yang ruang lingkupnya terbatas. Ada beberapa alas an yang menyebabkan perusahaan menyusun anggaran secara parsiil.

1. Perusahaan tidak mempunyai kemampuan untuk membuat anggaran secara keseluruhan karena tidak adanya skill, sehingga anggaran dibuat sebagian yang diperlukan saja.
2. Tidak tersedianya data yang lengkap tentang keseluruhan bagian dalam perusahaan. Penyusunan bagian dalam perusahaan. Penyusunan anggaran mempunyai hubungan yang sangat erat dengan tersedianya atau tidaknya data serta ketepatan data.
3. Kekurangan biaya untuk membuat anggaran yang lengkap sehingga anggaran yang perlu saja.

Penyusunan anggaran komprehensif akan mendatangkan manfaat berupa adanya pendekatan secara sistematis terhadap kebijaksanaan management, serta mempermudah diadakannya evaluasi tujuan akhir perusahaan secara kunatitatif. Dengan menyusun anggaran komperhensif juga membantu fungsi pengawasan yang lebih dinamis terhadap pelaksanan kebijaksanaan management.

Secara lebih tegas istilah comprehensive dapat diartikan sebagai :
1. Pemakaian secara luas konsep-konsep penggaran dalam setiap perusahaan.
2. Pemakaian total system approach dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari.

Ada bebrapa pedoman umum yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran komperhensif, yaitu :
1. Mengadakan spesifikasi terhadap tujuan yang luas dari pada perusahaan.
2. Mempersiapkan rencana-rencana pendahuluan secara keseluruhan.
3. Menyusun rencana jangka panjang dan jangka pendek.
Dengan berdasarkan pedoman diatas, pada dasarnya anggaran komperhensif dapat diuraikan menjadi komponen : substantive plan daan Financial Plan.

A. Anggaran Jangka Panjang

Anggaran jangka panjang merupakan suatu perencanaan perusahaan untuk jangka waktu yang lama, yakni lebih dari satu tahun bahkan lebih dari lima atau sepeuluh tahun.

Penyusunan anggaran ini dilakukan sesuai dengan pola tujuan yang telah disusun pada saat perusahaan didirikan. Peusahaan didirikan tidak hanya untuk jangka waktu satu atau dua tahun saja.

Karena itu perusahaan perlu menyusun perencanaan yang menyeluruh tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukannya dalam jangka panjang. Rencana jangka panjang merupakan kesatuan yang utuh dari pada rencana-rencana yang disusun untuk kegiatan-kegiatan setiap tahun.

Kadang-kadang perusahaan yang tidak menyusun perencanaan jangka panjang akan mengalami kesulitan dalam meyusun anggaran tahunan.

B. Anggaran Tahunan

Anggaran tahunan merupakan perencanaan kegiatan-kegiatan tahunan suatu perusahaan.

Anggaran tahunan dikelompokkan menjadi:

1. Anggaran Operasional
2. Anggaran Keungan

1. Anggaran Operasional

Anggaran operasional merupakan rencana seluruh kegiatan-kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Umumnya tujuan perusahaan adalah mendapatkan keuntungan. Anggaran operasional ini dibagi menjadi 2 bagian yakni :

a. Anggaran Proyeksi Rugi/Laba. Dalam anggaran ini dihitung atau ditaksir besarnya laba, baik menurut bagian, menurut jenis produk maupun laba merupakan keseluruhan.
b. Anggaran pembantu laporan Rugi /Laba. Anggran ini meliputi seluruh anggaran kegiatan-kegiatan yang menyokong penyusunan suatu laporan Rugi/Laba, yakni :

Anggaran Penjualan
Anggaran Produksi
Anggaran BIaya Distribusi
Anggaran BIaya Umum dan Administrasi

 Anggaran Penjualan
Pada umunya kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan untuk menjual hasil produksinya adalah terbatas. Dengan demikian tidak ada perlunya membeli material, menghasilkan barang/jasa, mencari modal atau membeli mesin-mesin yang lebih besar dari kemampuan menjual. Sehingga dapat dikatakan bahwa anggaran penjualan merupakan dasar dilakukannya aktivitas-aktivitas yang lain, dan pada umumnya anggaran penjualan disusun paling dahulu dari anggaran lainnya.

Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh keuntungan. Keintungan akan diperoleh apabila perusahaan menjual barang/jasa dengan harga yang lebih tinggi dari harga pokoknya.
Masalah-masalah utama yang dihadapi pada saat akan menjual suatu barang/jasa pada umunya adalah :

1. Barang/jasa apa yang akan dijual.
2. Biaya-biaya yang perlu dikeluarkan agar barang/jasa tersebut dapat terjual.
3. Berapa harga barang/jasa agar mendatangkan keuntungan bagi perusahaan tetapi terjangkau oleh pembeli.

Masalah itu timbul karena perubahan faktor-faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh yang besar kepada perusahaan.

Sebagai contoh sebuah perusahaan menjual suatu barang dengan tingkat harga dan metode penjualan tertentu. Beberapa waktu lalu tingkat harga dan metode penjualan tersebut dapat mendatangkan keuntungan yang cukup besar bagi perusahaan. Akhir-akhir ini dirasakan bahwa tingakt keuntungan makin lama makin menurun.

Seorang managr penjualan sensitive akan membiarkan hal yang berlarut-larut. Ia akan berusaha mencari sebab-sebabnya, menganalisa dan kemudian menyusun renacan baru untuk periode berikutnya. Mungkin pada periode yang akan datang dirubah tingkat harganya saja, tetapi mungkin bila dirubah cara-cara penjualan yang dilakukan selama ini. Pada masa dahulu menjual dilakukan tanpa mempertimbangkan fakta-fakta yang ada. Perusahaan umumnya terlalu antusias dalam menentukan target yang harus dicapainya. Pertimbangan-pertimbangan tentang dimana, apa, kapan, bagaimana, dan kepada siapa seolah-olah di abaikan begitu saja. Pada masa sekarang keadaan sudah berbeda. Seorang manager penjualan yang modern selalu mengusahakan kesimbangan antara antusiasme dengan logika.

Konsep Anggaran Penjualan

Komponen-komponen pokok konsep Anggaran Penjualan adalah :

1. Dasar-dasar penyusunan anggaran :
a. Menyusun tujuan perusahaan
b. Menyusun strategi perusahaan
c. Menyusun forecast penjualan.

2. Menyusun anggaran penjualan :
a. Anggaran promosi dan advertensi
b. Anggaran biaya-biaya penjualan
c. Rencana Pemasaran.

Anggaran penjualan disusun dengan menggunakan berbagai pendekatan. Jadi bukannya tanpa pertimbangan sama sekali. Masing-masing cara cara pendekatan mempunyai konsekuensi yang berbeda-beda, sehingga perlu pertimbangan, cara pendekatan mana yang paling menguntungkan.

Dalam melakukannya perlu dipertimbangkan beberapa faktor, seperti :
1. Karakteristik pasar yang dihadapi perusahaan seperti

a. Luas pasar :
- Lokal
- Regioanal
- Internasional
b. Keadaan Persaingan :
- Monopoli
- Persaingan Bebas
- Monopolistis
c. Kemampuan pasar yang menyerap barang.
d. Keadan/sifat konsumen, apakah konsumennya merupakan
- konsumen akhir
- Konsumen industry
2. Kemampuan Finansial

- Kemapuan membiayai penelitian pasar yang dilakukan
- Kemampuan membiayai usaha-usaha untuk mencapai target penjualan
- Kemampuan membeli bahan mentah untuk mendapatkan target penjualan.
3. Keadaan Personalia
4. Dimensi waktu

Langkah dalam menyusun Rencana Penjualan

Dalam menyusun anggaran penjualan, langkah yang perlu dilakukan meliputi :
1. Penentuan dasar-dasar anggaran
a. Penentuan relevant variable yang mempengaruhi penjualan
b. Penentuan tujuan umum dan khusu yang diinginkan
c. Penentuan strategi Pemasaran yang dipakai
2. Penyusunan Rencana Penjualan
a. Analisa ekonomi dengan mengadakan proyeksi terhadap aspek-aspek makro seperti :
-Moneter
-Kependudukan
-Kebijaksanaan pemerintah di bidang ekonomi
-Teknologi
b. Melakukan anlisa industri :
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan masyarakat menyerap produk sejenis yang dihasilkan oleh industri.
c. Melakukan Analisa prestasi penjualan yang lalu.
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui posisi perusahaan pada masa lalu. Dengan kata lain untuk mengetahui market share yang dimiliki perusahaan di masa lampau.
d. Analisaa penentuan prestasi yang akan datang
e. Menyusun Forecast Penjualan, yaitu meramlkan jumlah penjualan yang diharapkan dengan anggapan segala sesuatu berjalan seperti masa lalu.
f. Menentukan jumlah penjualan yang dianggarkan
g. Memghitung rugi/laba yang mungkin diperoleh
h. Mengkomsumsi rencana penjualan yang telah disetujui pada pihak lain yang berkepentingan.

 Anggaran Produksi
Yakni merupakan skedul rinci yang mengidentifikasi produk atau jasa yangharus dihasilkan atau disediakan utnuk meraih penjualan yang dianggarkan dan kebutuhan persediaan.
Perencanaan produksi mencakup masalah-masalah yang bersangkutan dengan penentuan :
- Tingkat produksi
- Kebutuhan fasilitas produksi
- Tingkat persediaan barang jadi.
Jumlah barang yang direncanakan untuk dijual (tercantum dalam anggaran penjualan) yang dihubungkan dengan kebijaksanaan tingkat produksi dan tingkat persediaan, akan menghasilkan jumlah barang yang harus diproduksi oleh perusahaan menurut waktu dan jenis barangnya. Dalam pelaksanaanya pada kehidupan perusahaan sehari-hari terdapat kebijaksanaan tertentu tentang tingkat produksi dan tingkat persediaan barang.
Masing-masing kebijaksanaan tersebut mengakibatkan adanya cara pendekatan yang berbeda dalam penyusunan Anggaran produksi :
a. Kebijasanaan yang mengutamakan stabilitas tingkat produksi, dengan tingkat persediaan barang yang dibiarkan mengambang.
b. Kebijaksanaan yang mengutamakan pengendalian tingkat persediaan barang, dengan tingkat produksi dibiarkan mengambang.
c. Kebijaksanaan yang merupakan kombinasi dari kedua kebijaksanaan yang disbut terdahulu, dimana tingkat produksi maupun tingkat persediaan sama-sama berubah dalam batas-batas tertentu.
Tujuan Penyusunan Anggaran Produksi
a. Menunjang kegiatan penjualan, sehingga barang dapat disediakan sesuai dengan yang telah direncanakan.
b. Menjaga tingkat persediaan yang memadai.
c. Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga biaya-biaya produksi barang yang dihasilkan akan seminimal mungkin.

Langkah-lamgkah utama yang dilakukan dalam rangka menyusun anggaran produksi dan pelaksanaanya :
a. Tahap Perencanaan
1. Menentukan periode waktu yang akan dipakai sebagai dasar dalam penyusunan bagian produksi.
2. Menentukan jumlah satuan fisik dari barang yang harus dihasilkan.
b. Tahap Pelaksanaan :
1. Menentukan kapan barang diproduksi
2. Menentukan dimana barang diproduksi
3. Menentukan urutan prosesproduksi
4. Menentukan standard penggunaan fasilitas-fasilitas produksi untuk mencapai efisiensi
5. Menyusun program tentang penggunaan bahan mentah, buruh, service, dan peralatan
6. Menyusun standard biaya produksi
7. Membuat perbaikan bilamana diperlukan
Dalam menentukan atau memperkirakan jangka waktu produksi dan jumlah barang yang akan dihasilkan, beberapa faktor yang harus dipertimbangkan.
Faktor-faktor tersebut berupa :
a. Fasilitas Pabrik
b. Fasilitas Pergudangan
c. Stabilitas Tenaga Kerja
d. Stabilitas bahan mentah
e. Modal yang digunakan
Menyusun anggaran Produksi
a. Mengutamakan stabiltas produksi
Sebelumnya telah diuraikan bahwa dalam penyusunan budhet produksi yang mengutamakan stabilitas produksi ditentukan terlebih dahulu kebutuhan selama 1 tahun, kemudian diperkirakan kebutuhan setipa bulannya. Akhirnya tingkat persediaan disesuaikan dengan kebutuhan, agar produksi stabil.
b. Mengutamakan pengendalian tingkat persediaan
Sebelumnya telah diuraikan bahwa penyusunan budget produksi yang mengutamakan pengendalian tingkat persediaan terlebih kdahulu ditentukan perkiraan besarnya persediaan awal dan akhir tahun untuk mendapatkan tingkat persedian yang perlu dari bulan ke bulan dapat dilakukan dengan dua cara :
1. Selisih antara persediaan awal dan akhir tahun dibagi dengan 12 bulan. Kelemahan cara ini juga berupa sering ditemukannya bilangan-bilangan yang tidak bulat sehingga sukar dilaksanakan dengan tepat.
2. Selisih anatara persediaan awal dan akhir tahun dibagi dengan suatu bilangan tertentu sehingga dihasilkan suatu bilangan bulat dan mudah dilaksanakan dengan tepat.
c. Mengkombinasi dimana baik tingkat persediaan maupun tingkat produksi sama-sama berfluktuasi pada batas-batas tertentu.
Pada cara ini, tingkat produksi maupun tingkat persediaan dibiarkan berubah-ubah. Meskipun tetap diusahakan agar keseimbangan optimum antara tingkat penjualan, persediaan dan produksi.
Kebijaksanaan Persediaan
Setiap perusahaan harus selalu berhati-hati dan mempertimbangkan secara masak tentang berapa besarnya persediaan barang yang harus ada. Dengan kata lain setiap perusahaan harus mempunyai kebijaksanaan persediaan yang jelas, yang gunanya antara lain :
1. Untuk menentukan perusahaan pada posisi yang selalu siap untuk melayani penjualan, baik pada saat niasa maupun bilaman ada pesanan secara mendadak. HUbungan baik dengan para langganan perlu dijaga. Karena itu persediaan barang harus cukup agar tidak mengecawakan mereka.
2. Membantu dicapainya kapasitas produksi yang kontinyu dan seimbang. Pada waktu permintaan tinggi, perusahaan tidak perlu memaksakan diri sehingga bekerja dengan kapasitas penuh, dan sebaliknya.
Untuk memungkinkan tercapainya sasarna-saran diatas ada bebrapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum diputuskan berapa besarnay persediaan.
Faktor-faktor tersebut adalah :
1. Daya tahan barang yang akan disimpan
2. Sifat penawaran
3. Biaya-biaya yang timbul
- sewa gudang
- Biaya pemeliharaan
- biaya asuransi
4. Besarnya modal kerja yang tersedia
5. Resiko yang harus ditanggung
Anggaran Produksi Sebagai Alat Perencanaan, Koordinasi & Pengendalian
1. Anggaran produksi membantu perencanaan, koordinasi dan pengendalian
2. Rencana produksi yg rinci dibuat dan didasarkan pada rencana penjualan yang realistis hasil analisis manajemen
3. Pembuatan anggaran produksi yang rinci menyangkut keputus- an rencana produksi, kebutuhan bahan baku, suku cadang, tena ga kerja, kapasitas, modal dan kebijakan persediaan
4. Rencana produksi yang telah disetujui harus dipandang sebagai rencana induk produksi yg dilaksanakan oleh Dept. produk
5. Anggaran produksi adalah dasar utama untuk merencanakan kebutuhan bahan mentah dan suku cadang, kebutuhan tenaga kerja, tambahan modal atau perencanaan pabrik secara umum.
6. Sistem pengendalian produksi yg memadai penting bagi pe - ngendalian biaya, kualitas dan kuantitas manajerial Prosedur pokok dalam pengendalian produksi
7. Prosedur pokok dalam pengendalian produksi adalah :
 Pengendalian bahan
 Analisis proses produksi menurut pusat tanggung jawab dalam divisi produksi
 Rute produksi
 Penjadualan produksi
 Pengiriman produk
 Tindak lanjut
8. Disamping pengendalian harian dan mingguan volume pro - duksi dan tingkat persediaan produk, status dua faktor ini harus dilaporkan dalam Laporan Kinerja bulanan dimana hasil aktual dibandingkan dengan rencana dan standarnya.



 Anggaran Biaya Bahan Baku
Pada perusahaan manufaktur, terdapat tiga komponen utama yang dibutuhkan dalam pembuatan produk, yaitu bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku umumnya merupakan biaya yang paling besar persentasenya dibandingkan dengan biaya produksi lainnya. Perencanaan bahan baku disusun oleh pihak manajemen berdasarkan anggaran produksi, perencanaan yang baik akan memberikan sumbangan yang besar terhadap efisiensi dan kemampuan untuk menghasilkan laba.
Pengertian Anggaran Biaya Bahan Baku.
Bahan yang digunakan untuk proses produksi dapat dibedakan menjadi bahan langsung dan bahan tidak langsung. Anggaran biaya bahan baku hanya mencakup bahan langsung yang akan direncanakan dan digunakan dalam dalam proses produksi, sedangkan bahan tidak langsungakan direncanakan dalam anggaran biaya overhead pabrik.
Dengan anggaran ini, pihak manajemen dapat melakukan estimasi mengenai jumlah bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi, sehingga dapat dibuat rencana.
Yang dimaksud dengan anggaran biaya bahan baku menurut Munandar (2001 : 119) adalah sebagai berikut:
“Semua anggaran yang berhubungan dan merencanakan secara lebih terperinci tentang penggunaan bahan baku untuk proses produksi selama periodeyangakandatang”.
Sedangkan menurut Matz dan Usry (1985 : 5), medefinisikan anggaran biaya bahan baku adalah:
“Anggaran biaya yang menunjukkan banyak dan harga dari bahan yang diperlukan untuk memproduksi jumlah barang jadi yang telah ditentukan sebelumnya”.
Pendapat lain juga diungkapkan oleh Hansen dan Mowen (1997 : 203) mengenai anggaran biaya bahan baku:
“The direct materials budget is a purcahse budget and it dependens on the expected use of materials in production nad the raw materials inventory needs of the firm”.
Selain definisi diatas, anggaran biaya bahan baku dapat juga diuraikan sebagai berikut (Hammer, Carter, Usry, 1994 : 407 )
The direct in materials budget spesifies the quantity and cost of materials requiredto produce the predetermined units of finished good sit:

1. Leads to the determination of quantities of materials that the must be on hands.
2. Permits the purchasing departement to set up purchasing schedule that assures delivery of materials when needed.
Establishes a means by whish the treasure can include in the cash budget the necessary funds for periodic purchase as well as for all other cash payments.
Anggaran biaya bahan baku terdiri dari tiga buah anggaran, yang disusun (dibuat) berurutan, yaitu:
1. Anggaran unit kebutuhan bahan baku, yang merencanakan secara lebih terperinci jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk berproduksi selam periode yang akan datang.
2. Anggaran pembelian bahan baku, yang merencanakan secara lebih terperinci tentang pembelian bahan baku untuk memenuhi kebutuhan untuk berproduksi selama periode yang akan datang.
3. Anggaran biaya bahan baku, yang merencanakan secara lebih terperinci tentang besarnya biaya bahan baku untuk berproduksi selama periodeyangakandatang.
Ketiga buah anggaran tersebut harus disusun berurutan, sebab anggaran yang lebih awal haarus disusun, akan dipergunakan untuk menyusun anggaranyanglebihakhir.

Bilamana perusahaan menghasilkan lebih dari satu macam produk, maka rencana tentang kebutuhan bahan baku dari masing-masing produk tersebut harus diperinci dan dipisahkan secara jelas. Disamping itu, bilamana proses produksi untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi memerlukan lebih dari satu tahap pengolahan, maka rencana tentang kebutuhan bahan baku dari masing-masing tahap pengolahan (departemen) tersebut harus dicapai dan dipisahkan secara jelas.
Kegunaan Anggaran Biaya Bahan Baku
Menurut Munandar (2001 : 120), semua anggaran termasuk anggaran biaya bahan baku, mempunyai tiga kegunaan pokok, yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja, serta sebagai alat pengawasan kerja, yang membantu manajemen dalam memimpin jalannya perusahaan. Sedangkan secara khusus, anggaran biaya bahan baku berguna sebagai dasaar untuk penyusunan anggaran pembelian bahan baku.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Biaya Bahan Baku
Agar suatu anggaran dapat berfungsi dengan baik, maka transaksi-transaksi yang termuat dalamnya harus cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda. Denga realisasinya nanti.Untuk bisa melakukan penaksiran secara lebih akurat, diperlukan data, informasi dan pengalaman, yang merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan di dalam penyusunan anggaran biaya bahan baku menurut Munandar (2001 : 121), antara lain:

a. Anggaran biaya bahan baku, khususnya tentang jenis jumlah barang yang akan diproduksi dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang. Semakin besar jumlah unit yang akan diproduksikan, aka semakin besar pula jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi. Sebaliknya, semakin kecil jumlah yang akan diproduksikan, akansemakin kecil pula jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi.

b. Berbagai standar pemakaian bahan dari masing-masing jenus bahan baku untuk proses produksi, yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dalam rangka mengetahui jumlah unit bahan baku yang dibutuhkanuntuk proses produksi, pada umunya perusahaan telah menetapkan standar-standar pemakaian tiap-tiap jenis bahan baku. Lebih lanjut Munandar (2001 : 122) mengemukakan bahwa untuk menetapkan angka-angka standar ini dapat dilakukandengan dua cara (metode), yaitu :

• Dengan cara yang mendasarkan diri pada data historis atau pengalaman di waktu-waktu yang lalu. Dengan memperbandingkan antara jumlah produk yang dihasilkan pada suatu periode (tahun, bulan, dan sebagainya), dengan jumlah bahan baku yang dipergunakan untuk berproduksi pada periode yang sama, akan dapat diketahui penggunaan bahan baku rata-rata untuk setiap unit produk pada peiode tersebut.
• Cara yang mendasarkan diri pada penelitian-penelitian khusus. Cara seperti ini dapat dilakukan dengan :

- Mengukur serta meneliti satu atau beberapa produk barang jadi yang dihasilkan perusahaan. Misalnya perusahaan yang menghasilkan pupuk menetapkan standar pemakaian bahan baku gas alam dengan cara mengukur jumlah (volume) gas alam yang diperlukan dalam pembuatan pupuk dalam jumlah yang telah ditentukan misalnya er ton.

-Mengadakan penelitian Laboratoris
- Mengadakan percobaan-percobaan proses produksi sambil megukur serta menghitng jumlah unit bahan baku yang dipergunakan selama percobaan tersebut berlangsung.

Tujuan Penyusunan Anggaran Biaya Bahan Baku

Tujuan-tujuan dari penyusunan anggaran biaya bahan baku adalah sebagi berikut : (Adi Saputro dan Asri, 1996 : 214)

1.Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku
2. Memperkirakan jumlah pembelian bahan baku yang diperlukan
3. Sebagi dasar untuk memperkirakan jumlah dana yang diperlukan untuk melaksanakan pembelian bahan baku
4. Sebagai dasar penyusunan product costing, yakni memperkirakan komponen harga pabrik karena penggunaan bahan baku dalam proses produksi
5.Sebagai dasar untuk melaksanakan fungsi pengawasan bahan baku.
 Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Anggaran biaya tenaga kerja langsung merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang upah yang akan dibayarkan kepada para tenaga kerja langsung selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jumlah waktu yang diperlukan oleh para tenaga kerja langsung untuk menyelesaikan unit yang akan diproduksi, tarif upah yang akan dibayarkan kepada para tenaga kerja langsung dan waktu (kapan) para tenaga kerja langsung tersebut menjalankan kegiatan proses produksi, yang masing-masing dikaitkan dengan jenis barang jadi (produk) yang akan dihasilkan, serta tempat (departemen) di mana para tenaga kerja langsung tersebut akan bekerja.
Tenaga kerja langsung mempunyai sifat-sifat :
1. Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini berhubungan secara langsung dengan tingkat kegiatan produksi.
2. Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya variable.
3. Umumnya dikatakan bahwa tenaga kerja jenis ini merupakan tenaga kerja yang mempunyai kegiatan langsung dapat dihubungkan dengan produk akhir (terutama dalam penetuan harga pokok).
Fungsi perencanaan dan pengawasan dari Anggaran Tenaga kerja
Penyusunan yang baik dari anggaran tenaga kerja dapat dapat mendatangkan beberapa manfaat bagi perusahaan, seperti :
1. Penggunaan tenaga kerja secara lebih efisien karena rencana yang matang
2. Pengeluaran/biaya tenaga kerja dapat direncanakan dan diatur secara lebih efisien.
3. Harga pokok barang yang dihitung secara tepat
4. Dipakai sebagai alat pengawasab biaya tenaga kerja
Anggaran yang Khusus merencanakan biaya tenaga kerja lansung
a. Jumlah barang yang diproduksi, yang dilihat dari anggaran produksi.
b. Jam buruh langsung yang diperlukan untuk mengerjakan satu unit barang.
c. Tingkat upah rata-rata per jam buruh langsung.
d. Jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan.
e. Waktu produksi barang ( bulan atau kwartal).

 Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran biaya overhead pabrik adalah anggaran semua jenis biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk, selain biaya materi dan biaya tenaga kerja langsung.
Perencanaan besarnya anggaran
Didalam menentukan besarnya dana yang harus dianggarkan untuk anggaran biaya overhead pabrik, terdapat dua permasalahan pokok yang perlu dipecahkan, yakni :
- Masalah penanggung jawab dalam perencanaan biaya
- Masalah menentukan jumlah biaya (Anggaran)
1. Penanggung jawab perencanaan merupakan prinsip ankuntasni pertanggung jawaban atau sering disebut prinsip biaya departemen langsung.
2. Cara menentukan jumlah anggaran dengan cara masing-masing departemen berhak merencanakan biaya sesuai dengan jenis biaya yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing. Sedang untuk menentukan jumlahnya biaya masing-masing item maupun biaya keseluruhan bagi departemenya, kita perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Berdasarkan sifatnya biaya dibagi menjadi tiga macam, yakni biaya fixed, variable, semi variable.
-Bedasarkan wewenang untu menentukan anggaran.


 Anggaran Persediaan

Anggaran ini memuat persediaan perusahan dalam satu periode tertentu. Anggaran persediaan juga merupakan anggaran yang merencanakan secara terperinci berapa nilai persediaan ada periode yang akan dating. Pada perusahaan Manufaktur persediaan yang ada terdiri dari 3 jenis yakni persediaan material persediaan barang setengah jadi,dan persediaan barang jadi.

 Anggaran Biaya Non Produksi

Terdiri atas Anggaran Biaya Pemasaran dan anggaran Biaya Administrasi dan Umum,yang masing-masing memuat taksiran Biaya Pemasaran dan Biaya administrasi dan Umum. Anggaran ini di gunakan sebagai dasar penyusunan Anggaran Kas dan Anggaran Rugi-Laba.

 Anggaran Pengeluaran Modal

Anggaran ini memuat tentang rencana perubahan aktiva tetap perusahaan selama periode anggaran. Anggaran ini disusun berdasarkan Proyeksi Penjualan, dan digunakan sebagai dasar penyusunan Anggaran Kas, Anggaran Biaya Overhead Pabrik, Dan Anggaran Biaya Nonproduksi.

 Anggaran Kas

Adalah Anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang kas beserta perubahan-perubahannya dari waktu-kewaktu selama periode yang datang, baik perubahan yang berupa penerimaan kas, maupun perubahan yang berupa pengeluaran kas. Penyusunan anggaran kas bagi suatu perusahaan sangatlah penting artinya bagi penjagaan likuiditasnya. Dengan menyusun anggaran kas akan dapat diketahui kapan perusahaan dalam keadaan defisit kas atau surplus kas karena operasi perusahaan. Dengan mengetahui adanya defisit kas jauh sebelumnya, maka dapatlah direncanakan sebelumnya penentuan sumber dana yang akan digunakan untuk menutupi defisit tersebut. Karena masih cukupnya waktu maka terdapat lebih banyak alternatif sumber dana, dan rnakin banyaknya alternative sumber dana berarti, kita dapat mengadakan pemilihan sumber dana yang biayanya paling rendah. Sebaliknya dengan mengetahui jauh sebelumnya bahwa akan terdapat surplus kas yang besar, maka jauh sebelumnya sudah dapat direncanakan bagaimana menggunakan kelebihan dana secara efisien.

Anggaran kas terdiri dari :
1. Aliran kas masuk
2. Alran kas keluar

Aliran kas masuk berasal dari :
- Penjualan produk secara tunai
- Penagihan piutang-piutang dari penjualan kredit
- Penerimaan-penerimaan lain ( bunga, deviden, dan lain-lain)
- Penjualan aktiva
- Pinjaman-pinjaman.

Aliran Kas keluar dapat berasal dari :
- Pembelian bahan mentah untuk keperluan produksi.
- Pembayaran upah tenaga kerja
- Macam-macam biaya yang dikeluarkan (biaya sewa, listrik. Telepon. Alat tulis, dan lain-lain)
- Pengeluaran-pengeluaran untuk kepentingan expansi ( pembelian mesin-mesin baru, perluasan bangunan pabrik, dan lain-lain).

 Anggaran Rugi-Laba

adalah anggaran memuat mengenai taksiran Rugi-Laba perusahaan selama periode anggaran. Anggaran ini disusun dari anggaran Operasi dan digunakan sebagai dasar penyusunan Angaran Neraca.

 Anggaran Neraca

Yaitu mengenai rencana posisi keuangan (aktiva, utang dan modal) perusahaan pada awal dan akhir periode anggaran. Anggaran Neraca disusun dari Anggaran Kas dan Anggaran Rugi-Laba dan digunakan untuk dasar penyusunan Anggaran perubahan Posisi Keuangan.

 Anggaran Perubahan posisi Keuangan

Yaitu memuat mengenai rencana perubahan aktiva, utang dan modal perusahaan selama periode anggaran. Anggaran ini disusun dari anggaran Neraca.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar