Minggu, 14 Maret 2010

Tips Penggunaan Gas LPG yang Benar

LPG (Liqufied Petroleum Gas) adalah gas bumi yang komponen utamanya merupakan campuran gas Butana ( C4H10) dan gas Propana yang disimpan dalam fase cair dalam tabung, dan digunakan sebagai bahan bakar pada kompor serta peralatan LPG.
Maka penggunaanya harus sangat extra hati-hati agar anda sebagai pengguna kompor gas merasa nyaman, dan tenang dalam memakainya.
• PERSIAPAN UNTUK DIGUNAKAN
1. Siapkan tabung yang berisi gas, selang khusus untuk gas dengan panajng minimum 1,8 meter, 2 buah klem dan kompor gas.
2. Ruangan tempat meletakkan kompor dan tabung gas harus mempunyai sirkulasi udara yang baik serta disarankan juga untuk membuat ventilasi udara dibagian bawah dekat lantai ruangan tersebut.
3. Letakkan kompor gas pada tempat yang datar yang terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar dan mempunyai luas yang cukup untuk menampung kompor tersebut , serta jauh dari bahan yang mudah terbakar. Disarankan bagian bawah kompor diberi alas dari bahan yang mudah terbakar.
4. Atur posisi knop/tombol kompor gas keadaan mati (OFF)
5. Letakkan tabung gas pada posisi berdiri sejauh mungkin dari kompornya atau sumber api lainnya. Apabila memungkinkan letakkan tabung gas diruang terbuka, namun terhindar dari panas matahari.
6. Lepaskan segel plastic dari katup tabung.
7. Hubungkan kedua ujung selang pada kompor dan regulator serta eratkan klem selang pada bagian kedua ujung selangnya.
8. Pasang regulator pada katup tabung, posisi knop regulator mengarah kebawah dan lalu putar knop regulator searah jarumm sebesar 90 derajat mendatar. Yankinkan regulator sudah tidak dapat lepas /dicabut dari katup tabung.
9. Atur letakknya selang agar tidak tertindih oleh benda/ barang apapun, serta terhindar dari nyala api atau sumber panas.
10. Putar knop regulator sekali lagi searah jarum jam sebesar 90 derajat sehingga posisi knop regulator mengarah keatas. Pada posisi ini, gas telah mengalir dari tabung sampai kompor.
11. Periksa kemungkinan adanya kebocoran gas mulai dari tabung gas sampai kompornya. Apabila terjadi kebocoran gas akan tercium bau menyengat. Perbaiki dahulu hingga tidak ada kebocoran gas. Kini kompor siap untuk digunakan.

• MENGGUNAKAN KOMPOR GAS DENGAN BAIK
1. Putar knop kompor yang berlawan arah jarum jam untuk menyalakan pemantik api.
2. Atur putaran knop kompor untuk mengatur besar kecilnya nyala api gas sesuai kebutuhan.
3. Atur besarnya aliran udara ke kompor untuk memperoleh nyala api yang biru warnanya.
4. Hindarkan tertumpahnya bahan yang dimasak ke dalam kompor.
5. Untuk mematikan api, putar knop kompor searah jarum jam sampai posisi mati (off)

• MENGGANTI TABUNG GAS
1. Bila isi gas dalam tabung telah habis, akan ditandai dengan api yang tidak dapat menyala dari kompor, serta berat tabung gas menjadi ringan
2. Putar knop kompor searah jarum jam samapi posisi off
3. Lepaskan regulator dari tabung gas, dengan cara memutar kearah yang beralawan jarum jam sehingga posisi regulator dibawah
4. Gati tabung gas
5. Dan isi kembali sesuai cara yang benar

• MEMBELI ISI GAS
1. Pembelian isi gas dilakukan dengan menukar tabung yang telah habis gas dengan tabung gas yang isi tabungnya penuh di agen-agen penjual gas atau pengecer. Penukaran tabung tersebut hanya membayar isi gas nya saja.
2. Dilarang melakukan isi ulang sendiri karena akan terjadi resiko kebocoran gas dan bahaya kebakaran.
3. Sewaktu menerima tabung gas, pastikan tabung tersebut dalam kondisai baik dan tersegel. Bila tabung gas bocor atau segelnya rusak, tukarkan kepada penjualnya.
4. Timbang tabung tersebut, berat kotornya harus sama dengan berat tabung kosong + isi gas nya. Informasi berat tabung kosong dan isis gas tertera pada tabung yang bersangkutan.

• APABILA TERJADI KEBOCORAN GAS
1. Akan tercium bau khas gas yang menyengat.
2. Lepaskan regulator dan bawalah tabung keluar runagan dan letakjan di tempat terbuka.
3. Jangan nyalakan api
4. Jangan menghidupkan listrik
5. Bawalah tabung gas tersebut ke Pangkalan atau Agen Gas

• APABILA TERJADI KEBAKARAN
1. Jika memungkikan lepaskan segera regulator dari tabung gas
2. Bawalah tabung tersebut dan tabung cadangan lainnya ketempat yang jauh dari lokasi kebakaran.
3. Padamkan api dengan karung goni basah untuk menutup nyala api.
4. Atau padamkan api dengan pemadam api jenis CO2 atau dry chemical.

Refrensi : Buku Petunjuk Penggunaan Gas ELPIJI, PT PERTAMINA (Persero)

Senin, 08 Maret 2010

AYAM HOT HOT HAI

Bahan-bahan :
• 1 ekor ayam ras (belah menjadi empat bagian)
• 1 buah jeruk nipis
• ½ sendok makan garam
• 3 sendok makan minyak untuk menumis
• 1 buah cabai merah,cincang kasar
• 1 sendok makan gula merah
Bumbu halus :
• 6 butir bawang merah
• 5 siung bawang putih
• 3 buah cabai merah
• 6 buah cabai rawit merah
• 1 buah cabai merah, cincang kasar
• 2 cm kencur
• ½ sendok the terasi, bakar garam secukupnya
Cara pembuatannya :
1. Lumuri ayam dengan garam dan air jeruk nipis. Diamkan selama 10 menit
2. Panaskan minyak, setelah itu tumis bumbu halus dan cabai merah cincang.
3. Masukan ayam dan gula merah. Aduk rata, tambahkan air. Masak hingga ayam ¾ matang.
4. Bakar ayam hingga matang dan berwarna kecoklatan, kemudian angkaT

Bolu Gulung Abon

Bahan :

• 14 Kuning telur
• 2 Putih telur
• 130gram gula halus
• 1 sdt cake emulsifier misalnya sp
• 70 gram tepung terigu
• 20 gram susu bubuk
• 125 gram margarine,lelehkan

Taburan :

• 2 batang daun bawang, iris tipis
• 1 buah cabai, iris tipis
• 50 gram wijen
• 1 lembar nori, potong-potong

Isi :
• 100gram mayonnaise
• 2 sdm susu kental manis
• 200 gram abon sapi

Cara membuat :
1. Kocokan telur dan gula halus hingga lembut, masukkan cake emulsifier, kocok kembali hingga mengembang.
2. Masukkan tepung terigu dan susu bubuk, aduk hingga rata.
3. Tuangkan margarine, aduk kembali hingga adonan tercampur rata. Tuangkan adonan ke dalam 2 buah Loyang ukuran 30 X 30 X 3 cm yang telah di alasi kertas roti dan diolesi margarine.
4. Taburi atasnya dengan daun bawang, cabai merah, nori, dan wijen. Panggang dalam oven dengan api bawah dan atas selama 15 menit atau hingga matang.
5. Balikkan cake di atas kertas roti. Potong cake menjadi dua bagian lalu olesi dengan campuran mayonnaise dan susu kental manis. Dan taburi dengan abon. Gulung hingga padat dan rapi.
6. Potong-potong cake dengan ukuran 5cm, olesi bagian kanan dan kirinya dengan campuran mayonnaise dan susu kental manis taburi dengan baon sapi.


Sumber : Hai Magazine & Bolu gulung istimewa ala cake shop favorit

Minggu, 07 Maret 2010

Makalah Penyebab Banjir di Daerah Kebagusan

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang telah memeberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dengan keterbatasannya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas makalah Bahasa Indonesia ini. Terima kasih atas kekuatan, jalan, bantuan dan kesehatan yang telah Kau berikan.
Adapun tujuan dari pada penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan guna memenuhi tugas pada mata kuliah Bahasa Indonesia.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini, tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan yang disebabkan oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis meminta saran-saran yang sifatnya membangun dari semua pihak ayang berkepentingan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini. Akhir kata dengan segala kekurangan yang ada pada penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukan.

Jakarta, Febuari 2010
Penulis

( Dwi Astuti )



BAB I
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang Penulisan

Sebagai kota yang berada di daratan rendah, Jakarta tidak terlepas dari ancaman banjir yang sewaktu-waktu dapat menyerang. Menurut catatan sejarah Ibukota Jakarta telah dilanda banjir sejak tahun 1621. Salah satu bencana banjir terparah yang pernah terjadi di Batavia adalah banjir yang terjadi di bulan Februari 1918. Saat itu hampir sebagian besar wilayah Batavia terendam air. Daerah yang terparah saat itu adalah gunung Sahari, Kampung Tambora, Suteng, Kampung Klenteng akibat bendungan kali Grogol jebol.

Hingga kini banjir pun belum berhenti meyerang Jakarta. Apalagi ketika musim penghujan telah tiba. Oleh karena banjir yang terus menerus melanda sebagian wilayah di Jakarta kini kota Jakarta telah terkenal dengan Kota Banjir. Walau demikian warga Jakarta tidak berhenti mencoba menanggulangi banjir di Ibukota tercinta ini.

Sehubungan dengan cara untuk mencoba menanggulangi banjir tersebut, maka berbagai maslah penyebab banjir pun mulai muncul dari masalah sampah, curah hujan yang tinggi, peluapan air yang berlebihan, pecahnya bendungan sungai, serapan air yang buruk, hingga pemukiman liar dan pemukiman padat penduduk. Dan warga yang terkena banjir selalu mengambil strategi sendiri untuk menanggulangi banjir ketika banjir datang ke rumah mereka.

Dengan begitu banyak masalah yang dapat mengakibatkan banjir. Maka objek yang akan di ambil penulis adalah daerah Kebagusan wilayah Pasar Minggu Jakarta Selatan. Daerah tersebut merupakan daerah yang rawan banjir ketika musim penghujan telah datang.

Pentingnya melakukan penulisan untuk membahas penyebab banjir di daerah tersebut, maka penulis tertarik untuk memberi judul dalam makalah ini tentang “ Penyebab Banjir di Daerah Kebagusan “.

1.2. Identifikasi Masalah

Ketika musim hujan sudah datang, banjir adalah permasalahan yang pertama kali muncul di berbagai media. Banjir merupakan masalah penting dan tidak dapat di acuhkan ketika datang dan bukan semata-mata karena musim hujan serta curah hujan yang tinggi, tetapi masih banyak permasalah yang lebih mendalam dan inti di setiap tempat yang berbeda. Masalah banjir berlaku di kawasan yang selalu rendah. Tetapi bukan hanya itu saja mungkin banjir terjadi akibat lingkungan di daerah tersebut yang kurang baik, sehingga menggangu aliran air. Sebagai contoh di Jakarta di sebabkan karena kehilangan ekologi di Jakarta yang berubah menjadi alih fungsi lahan. Akibatnya kawasan-kawasan konservasi air yang seharusnya mampu melindungi Jakarta dari bahaya banjir kini sudah jarang tidak ditemukan lagi.

1.3. Pembatasan Masalah

Makalah ini membahas mengenai penyebab terjadinya banjir. Ruang lingkup permasalahan mengenai penyebab terjadinya banjir begitu luas, jika dilakukan secara menyeluruh. Oleh karena itu penulis akan membatasi masalah pada satu objek saja yaitu penyebab terjadinya banjir di kawasan Kebagusan Pasar Minggu Jakarta Selatan. Agar sasaran dalam pembuatan makalah ini akan tercapai dengan baik.

1.4. Perumusan Masalah

Adapun masalah pokok yang akan di bahas :
1. Mengapa banjir dapat terjadi di daerah Kebagusan Pasar Minggu Jakarta Selatan ?
2. Apa saja dampak yang disebabkan oleh banjir bagi korban banjir di daerah Kebagusan ?
3. Bagaimana cara mengatasi permasalahan banjir di daerah Kebagusan ?

1.5. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1.5.1. Tujuan dari Penulisan ini adalah :

1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mengakibatkan banjir di daerah Kebagusan Pasar Minggu Jakarta Selatan.
2. Untuk mengetahui dampak yang di sebabkan oleh banjir bagi warga Kebagusan khususnya warga yang menjadi korban banjir.
3. Untuk mengetahui cara-cara dalam menangani masalah banjir yang selalu datang terus menerus di daerah tersebut.

1.5.2. Manfaat Penulisan ini adalah :

1. Bagi penulis, penulisan ini memberikan manfaat yang sangat besar yakni penulis menyadari bahwa betapa pentingnya lingkungan hidup dan memperkaya ilmu pengetahuan yang tidak di dapat secara umum serta memenuhi satu syarat dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia ( Soft Skill ) pada jurusan Akuntansi Universitas Gunadarma.

2. Bagi masyarakat, diharapkan dapat ditambahkan sebagai referensi, pengetahuan dan informasi untuk memperluas wawasan pembaca pada umimnya dan teman-teman mahasiswa-mahasiswi pada khususnya.

1.6. Sistematika Penulisan

Secara garis besar makalah ini terdiri dari tiga bab, dimana pokok-pokok pembahasan adalah sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang penulisan,identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, manfaat dan tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini berisikan landasan teori yang memuat teori-teori yang mendasari pembahasan masalah. Pembahasan teori ini diantaranya meliputi pengertian banjir, jenis-jenis banjir, penyebab banjir secara umum, penyebab banjir di daerah Kebagusan, dampak banjir, dan cara mengatasi masalah banjir.

BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini di sajikan kesimpulan dari dua bab yang telah dibahas sebelumnya, dan saran-saran yang diharapkan berguna bagi semua pihak, dan khususnya warga Kebagusan yang menajdi korban banjir.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Banjir


Sungai merupakan tempat atau wadah serta pengaliran air mulai dari mata air hingga ke muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh sempadan. Dan banjir itu sendiri adalah suatu keadaan sungai, dimana aliran tidak tertampung oleh palung sungai, sehingga terjadi limpasan, dan atau genangan pada kawasan yang semestinya kering. Dan banjir biasanya selalu mendatangi kawasan dataran yang rendah.

2.2. Jenis-jenis Banjir

Bencana banjir dapat terjadi kapan saja, dimana saja, bahkan siapa saja, maka dari pada itu kita harus mengetahui jenis-jenis banjir, yaitu sebagai berikut :

1. Banjir ( air ) adalah banjir ini di akibatkan oleh meluapnya air sungai, kali, gorong-gorong, got-got, atau saluran air lainnya karena debit air atau jumlah air melebihi kapasitas saluran air yang ada. Luapan air tersebut sangat berbahaya dan tingginya dapat melampaui atap sebuah rumah.
2. Banjir Pasang Laut ( rob ) adalah banjir ini di akibatkan oleh tingginya laut pasang, sehingga air sungai yang mengaliri airnya ke laut akan tertahan dan mengikuti tingginya permukaan air laut. Dan air akan meluap bila tingginya melebihi tinggi sisi sungai atau tanggul dari sunggai. Banjir ini pada umumnya terjadi di Jakarta, karena menurunnya permukaan tanah di Jakarta secara umumnya.
3. Banjir bandang adalah banjir yang terdiri dari campuran air dan lumpur atau tanah. Banjir ini sangat berbahaya dari pada banjir biasa karena banjir ini dengan ketinggian yang sama dengan banjir biasa tetapi memiliki efek untuk menghanyutkan dan menghancurkan lebih besar. Sehingga tidak jarang banjir bandang ini akan menghanyutkan benda-benda dari daerah yang dilalui dahulu.

2.3. Faktor Penyebab Banjir Secara Umum

Di tinjau dari letak geografis, kondisi topografi, iklim, faktor demografi, dan kondisi sosial masyarakat, maka kemungkinan terjadinya banjir di Indonesia khususnya Jakarta cukup besar. Banjir dapat setiap saat terjadi dan sulit di perkirakaan intesitasnya, tempat, waktu baik pada daerah yang sudah ditangani dan belum sempat di tangani.

Peristiwa banjir tidak akan menjadi masalah sejauh banjir tidak menimbulkan gangguan atau kerugian yang berart bagi kepentingan manusia. Fenoma banjir disebabkan oleh tiga faktor yaiut kondisi alam, peristiwa alam, dan kegiatan manusia.

1. Faktor-faktor kondisi alam yang dapat menyebabkan terjadinya banjir adalah kondisi wilayah, misalnya : letak geografis suatu wilayah, kondisi topografi, dan geometri sungai seperti kemiringan dasar sungai, meandering, penciutan ruas sungai, sedimentasi, pembendungan alami pada suatu ruas sungai.
2. Peristiwa alam yang bersifat dinamis yang dapat menjadi penyebab banjir seperti curah hujan yang tinggi, pecahnya bendungan sungai, peluapan air yang berlebihan, pengendapan sendimen / pasir, pembendungan air sungai karena terdapat tanah longsor , pemanasan global yang mengakibatkan permukaan air laut tinggi.
3. Faktor kegiatan manusia yang dapat menyebabkan banjir adalah adanya pemukiman liar di daerah bantaran sungai, penggunaan alih fungsi resapan air untuk pemukiman, tata kota yang kurang baik, buangan sampah yang sembarangan tempat, dan pemukiman padat penduduk.

2.4 Sejarah Kebagusan

Kebagusan adalah sebuah kelurahan yang terletak di kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan. Kelurahan ini berbatasan dengan Pasar Minggu di sebelah utara, Ragunan di sebelah barat, Lenteng Agung di sebelah timur, dan Jagarkarsa di sebelah selatan. Kelurahan ini memiliki luas tanah 226 ha dan memiliki penduduk sebesar 38.006 jiwa (2005). Daerah Kebagusan merupakan daerah yang terbagi oleh banayk wilayah ada Kebagusan Besar, Kebagusan Wates, Kebagusan Kecil. Dahulu kebagusan merupakan daerah yang sangat subur dan terdapat banyak pepohonan di Kebagusan. Tetapi lambat laun penduduk di Jakarta khususnya daerah Kebagusan semakin banyak penduduk sehingga daerah yang sangat subur dan banyak pepohonan kini sudah jarang ditemui di sana.

Ketika musim penghujan telah datang, kebagusan sudah cukup sering mengalami banjir dari banjir lima tahunan, dan curah hujan yang tinggi. Warga Kebagusan pun telah cukup terbiasa bahkan warga sudah merasa nyaman dengan tempat tinggal yang selalu terkena banjir. Menurut salah satu pengakuan warga yang bernama Sobariah bahwa “Saya dari dahulu tinggal di daerah Kebagusan IV tidak pernah banjir tetapi sekarang saya sering di datangi banjir, ya walaupun banjir hanya menggenangi rumah saya setinggi mata kaki orang dewasa tapi saya tidak mau pindah dari Kebagusan”. Begitu pengakuan warga setempat sebagai korban banjir di daerah tersebut.

Kini banjir telah menjadi makanan sehari-hari di kala hujan telah tiba. Dan banjir yang terparah di daerah Kebagusan ini adalah banjir tahun 2004. Saat itu banjir telah memasuki rumah warga dengan ketinggian 60 cm. Dimana banjir lima tahunan pun juga berlaku juga di daerah Kebagusan dengan ketinggian sekitar 30 cm. Para pengendara bermotor sudah tiba melewati Jl. Tb. Simatupang akses Kebagusan karena daerah tersebut telah tergenang banjir. Kendaraan roda dua saat itu di alihkan dengan di perbolehkan masuk tol.


2.5. Faktor Penyebab Banjir di Kebagusan

Banyak faktor penyebab terjadinya banjir, dari penelitan penulis banjir di sebabkan oleh faktor kegiatan manusia, berikut faktor-faktor penyebab banjir di daerah Kebagusan :

1. Daerah Kebagusan sekarang ini merupakan daerah yang pemukimannya cukup padat. Apalagi daerah tersebut tidak memiliki tata kota yang baik. Karena terbukti adanya keluhan warga Kebagusan Jakarta Selatan dampak lingkungan yang terjadi di wilayahnya. Dampak ini di akibatkan oleh pembangunan rumah susun hak milik (rusunami) Kebagusan City. “ Awalnya, kami memang kebanjiran. Namun, tidak terlalu tinggi. Tapi setelah ada pembangunan proyek Kebagusan City, banjir yang dating lebih tinggi dari 20 cm bias mencapai 40 cm. Intinya ketinggian naik 100 persen”, ujar warga RT 03/RW 03, Kebagusan, berinisial S (50), Rabu (24/2).
2. Kurang tersedia tempat menampung air dalam jumlah besar disebabkan karena saluran air diperkecil, salah contoh saluran air di Kebagusan IV RT 06/RW 05 dahulu lebarnya tetapi dengan seiring pembangunan bangunan rumah disekitar saluran air tersebut maka saluran itu di perkecil. Sehingga banjir selalu datang apalagi dalam debit yang lebih besar.
3. Tidak ada resapan air, karena daerah tesebut telah di ahli fungsikan untuk perumahan. Sebagai contoh daerah Kebagusan IV RT 07/05 yang terdapat pembuatan perumahan. Lahan tersebut tadinya adalah tanah resapan air tetapi setelah di buat perumahan air hujan yang sudah meluap di saluran air kini berakibatkan banjir.
4. Buang sampah yang pada saluran air dapat mengakibatkan banjir sebab aliran air tersebut terganggu.

2.6. Dampak Banjir di Daerah Kebagusan


Pada dasarnya, masyarakat yang menjadi korban banjir tidak selalu siap tanggap dalam hal-hal untuk penangan dini terhadap bencana banjir. Seperti hal nya daerah Kebagusan ini akibat dari banjir datang dan penangan yang baik tidak begitu di mengerti oleh warga setempat, maka timbul dampak banjir di daerah tersebut :

1. Ancaman wabah penyakit – Pada saat dan sesudah banjir, ada beberapa tempat yang bias menyebabkan tersebarnya penyakit menular, seperti : tempat pembuangan limbah atau tempat sampah yang terbuka, system pengarairan yang tercemar dan sisitem kebersihan yang tidak baik. Bakteri bisa tersebar melalui air yang digunakan masyarakat, baik air PAM maupiun air sumur yang telah tercemar oleh banjir. Air banjir juga membawa banyak bakteri, virus, parasit dan bibit penyakit lainnya, termasuk juga unsure-unsur kimia yang berbahaya.
2. Aktivitas masyarakat yang terganggu- karena banjir tiba masyarakat tiba bisa melakukan aktivitas seperti biasa karena terganggu, sebab rumah mereka terkena banjir.
3. Adanya ancaman terkena penyakit diare, yang masa pertumbuhan sekitar 1-7 hari.
4. Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk seperti malaria, demam berdarah, dll akibat adanya genangan air di barang yang rusak akibat banjir sperti kaleng-kaleng bekas.


2.7. Cara Mengatasi Banjir di Daerah Kebagusan

Agar warga kebagusan mengerti bagaimana cara mengatasi maslah banjir di daerahnya dengan siap tanggap dalam kondisi apapun, maka warga kebagusan harus mengetahui hal-hal seperti berikut :

1. Membuat daerah resapan air yang lebih luas lagi, dan jangan memperkecil saluran air yang sudah ada.
2. Mengkaji ulang tata kota daerah Kebagusan, untuk mengetahui titik-titik daerah banjir.
3. Membuat tanggul baik yang permanent atau non permanent dirumah masing-masing yang selalu terkena banjir.
4. Dan di himbaukan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah pada tempatnya.
5. Jangan mendirikan bangunan di lahan yang memang rawan banjir.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan kesluruhan, khususnya pada daerah Kebagusan Pasar Minggu Jakarta Selatan maka kesimpulan yang dapat ditarik oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Daerah Kebagusan Jakarta Selatan ini terjadi banjir disebabkan oleh pemukiman padat penduduk, saluran air yang diperkecil, alih fungsi lahan, tidak ada resapan air, dan pembuangan sampah yang liar.
2. Karena daerah ini sering di datangi banjir, maka warga yang menjadi korban banjir yang selalu terkena dampak nya, seperti :

a. Ancaman wabah penyakit
b. Aktivitas masyarak terganggu
c. Ancaman penyakit diare
d. Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk
3. Cara mengatasi banjir di daerah Kebagusan Jakarta selatan adalah
a. Membuat daerah resapan air yang lebih luas lagi, dan jangan memperkecil saluran air yang sudah ada.
b. Mengkaji ulang tata kota daerah Kebagusan, untuk mengetahui titik-titik daerah banjir.
c. Membuat tanggul baik yang permanent atau non permanent dirumah masing-masing yang selalu terkena banjir.
d. Dan di himbaukan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah pada tempatnya.
e. Jangan mendirikan bangunan di lahan yang memang rawan banjir.

3.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, amak penulis mencoba memberikan masukan yang mungkin dapat berguna bagi penanganan banjir di Daerah Kebagusan Jakarta Selatan.

Sebaiknya seluruh warga Kebagusan membuat musyawarah dalam penanganganan maslah banjir seperti tindakan kesiapsiagaan warga terhadap banjir datang, tindakan yang seharusnya dilakukan di setipa rumah dalam mengatasi banjir datang, penyuluhan tentang kegiatan yang dapat mengurangi resiko banjir, tindakan saat terjadi banjir dan setelah banjir kepada seluruh warga Kebagusan Jakarta Selatan.