Minggu, 07 Maret 2010

Makalah Penyebab Banjir di Daerah Kebagusan

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang telah memeberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dengan keterbatasannya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas makalah Bahasa Indonesia ini. Terima kasih atas kekuatan, jalan, bantuan dan kesehatan yang telah Kau berikan.
Adapun tujuan dari pada penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan guna memenuhi tugas pada mata kuliah Bahasa Indonesia.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini, tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan yang disebabkan oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis meminta saran-saran yang sifatnya membangun dari semua pihak ayang berkepentingan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini. Akhir kata dengan segala kekurangan yang ada pada penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukan.

Jakarta, Febuari 2010
Penulis

( Dwi Astuti )



BAB I
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang Penulisan

Sebagai kota yang berada di daratan rendah, Jakarta tidak terlepas dari ancaman banjir yang sewaktu-waktu dapat menyerang. Menurut catatan sejarah Ibukota Jakarta telah dilanda banjir sejak tahun 1621. Salah satu bencana banjir terparah yang pernah terjadi di Batavia adalah banjir yang terjadi di bulan Februari 1918. Saat itu hampir sebagian besar wilayah Batavia terendam air. Daerah yang terparah saat itu adalah gunung Sahari, Kampung Tambora, Suteng, Kampung Klenteng akibat bendungan kali Grogol jebol.

Hingga kini banjir pun belum berhenti meyerang Jakarta. Apalagi ketika musim penghujan telah tiba. Oleh karena banjir yang terus menerus melanda sebagian wilayah di Jakarta kini kota Jakarta telah terkenal dengan Kota Banjir. Walau demikian warga Jakarta tidak berhenti mencoba menanggulangi banjir di Ibukota tercinta ini.

Sehubungan dengan cara untuk mencoba menanggulangi banjir tersebut, maka berbagai maslah penyebab banjir pun mulai muncul dari masalah sampah, curah hujan yang tinggi, peluapan air yang berlebihan, pecahnya bendungan sungai, serapan air yang buruk, hingga pemukiman liar dan pemukiman padat penduduk. Dan warga yang terkena banjir selalu mengambil strategi sendiri untuk menanggulangi banjir ketika banjir datang ke rumah mereka.

Dengan begitu banyak masalah yang dapat mengakibatkan banjir. Maka objek yang akan di ambil penulis adalah daerah Kebagusan wilayah Pasar Minggu Jakarta Selatan. Daerah tersebut merupakan daerah yang rawan banjir ketika musim penghujan telah datang.

Pentingnya melakukan penulisan untuk membahas penyebab banjir di daerah tersebut, maka penulis tertarik untuk memberi judul dalam makalah ini tentang “ Penyebab Banjir di Daerah Kebagusan “.

1.2. Identifikasi Masalah

Ketika musim hujan sudah datang, banjir adalah permasalahan yang pertama kali muncul di berbagai media. Banjir merupakan masalah penting dan tidak dapat di acuhkan ketika datang dan bukan semata-mata karena musim hujan serta curah hujan yang tinggi, tetapi masih banyak permasalah yang lebih mendalam dan inti di setiap tempat yang berbeda. Masalah banjir berlaku di kawasan yang selalu rendah. Tetapi bukan hanya itu saja mungkin banjir terjadi akibat lingkungan di daerah tersebut yang kurang baik, sehingga menggangu aliran air. Sebagai contoh di Jakarta di sebabkan karena kehilangan ekologi di Jakarta yang berubah menjadi alih fungsi lahan. Akibatnya kawasan-kawasan konservasi air yang seharusnya mampu melindungi Jakarta dari bahaya banjir kini sudah jarang tidak ditemukan lagi.

1.3. Pembatasan Masalah

Makalah ini membahas mengenai penyebab terjadinya banjir. Ruang lingkup permasalahan mengenai penyebab terjadinya banjir begitu luas, jika dilakukan secara menyeluruh. Oleh karena itu penulis akan membatasi masalah pada satu objek saja yaitu penyebab terjadinya banjir di kawasan Kebagusan Pasar Minggu Jakarta Selatan. Agar sasaran dalam pembuatan makalah ini akan tercapai dengan baik.

1.4. Perumusan Masalah

Adapun masalah pokok yang akan di bahas :
1. Mengapa banjir dapat terjadi di daerah Kebagusan Pasar Minggu Jakarta Selatan ?
2. Apa saja dampak yang disebabkan oleh banjir bagi korban banjir di daerah Kebagusan ?
3. Bagaimana cara mengatasi permasalahan banjir di daerah Kebagusan ?

1.5. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1.5.1. Tujuan dari Penulisan ini adalah :

1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mengakibatkan banjir di daerah Kebagusan Pasar Minggu Jakarta Selatan.
2. Untuk mengetahui dampak yang di sebabkan oleh banjir bagi warga Kebagusan khususnya warga yang menjadi korban banjir.
3. Untuk mengetahui cara-cara dalam menangani masalah banjir yang selalu datang terus menerus di daerah tersebut.

1.5.2. Manfaat Penulisan ini adalah :

1. Bagi penulis, penulisan ini memberikan manfaat yang sangat besar yakni penulis menyadari bahwa betapa pentingnya lingkungan hidup dan memperkaya ilmu pengetahuan yang tidak di dapat secara umum serta memenuhi satu syarat dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia ( Soft Skill ) pada jurusan Akuntansi Universitas Gunadarma.

2. Bagi masyarakat, diharapkan dapat ditambahkan sebagai referensi, pengetahuan dan informasi untuk memperluas wawasan pembaca pada umimnya dan teman-teman mahasiswa-mahasiswi pada khususnya.

1.6. Sistematika Penulisan

Secara garis besar makalah ini terdiri dari tiga bab, dimana pokok-pokok pembahasan adalah sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang penulisan,identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, manfaat dan tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini berisikan landasan teori yang memuat teori-teori yang mendasari pembahasan masalah. Pembahasan teori ini diantaranya meliputi pengertian banjir, jenis-jenis banjir, penyebab banjir secara umum, penyebab banjir di daerah Kebagusan, dampak banjir, dan cara mengatasi masalah banjir.

BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini di sajikan kesimpulan dari dua bab yang telah dibahas sebelumnya, dan saran-saran yang diharapkan berguna bagi semua pihak, dan khususnya warga Kebagusan yang menajdi korban banjir.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Banjir


Sungai merupakan tempat atau wadah serta pengaliran air mulai dari mata air hingga ke muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh sempadan. Dan banjir itu sendiri adalah suatu keadaan sungai, dimana aliran tidak tertampung oleh palung sungai, sehingga terjadi limpasan, dan atau genangan pada kawasan yang semestinya kering. Dan banjir biasanya selalu mendatangi kawasan dataran yang rendah.

2.2. Jenis-jenis Banjir

Bencana banjir dapat terjadi kapan saja, dimana saja, bahkan siapa saja, maka dari pada itu kita harus mengetahui jenis-jenis banjir, yaitu sebagai berikut :

1. Banjir ( air ) adalah banjir ini di akibatkan oleh meluapnya air sungai, kali, gorong-gorong, got-got, atau saluran air lainnya karena debit air atau jumlah air melebihi kapasitas saluran air yang ada. Luapan air tersebut sangat berbahaya dan tingginya dapat melampaui atap sebuah rumah.
2. Banjir Pasang Laut ( rob ) adalah banjir ini di akibatkan oleh tingginya laut pasang, sehingga air sungai yang mengaliri airnya ke laut akan tertahan dan mengikuti tingginya permukaan air laut. Dan air akan meluap bila tingginya melebihi tinggi sisi sungai atau tanggul dari sunggai. Banjir ini pada umumnya terjadi di Jakarta, karena menurunnya permukaan tanah di Jakarta secara umumnya.
3. Banjir bandang adalah banjir yang terdiri dari campuran air dan lumpur atau tanah. Banjir ini sangat berbahaya dari pada banjir biasa karena banjir ini dengan ketinggian yang sama dengan banjir biasa tetapi memiliki efek untuk menghanyutkan dan menghancurkan lebih besar. Sehingga tidak jarang banjir bandang ini akan menghanyutkan benda-benda dari daerah yang dilalui dahulu.

2.3. Faktor Penyebab Banjir Secara Umum

Di tinjau dari letak geografis, kondisi topografi, iklim, faktor demografi, dan kondisi sosial masyarakat, maka kemungkinan terjadinya banjir di Indonesia khususnya Jakarta cukup besar. Banjir dapat setiap saat terjadi dan sulit di perkirakaan intesitasnya, tempat, waktu baik pada daerah yang sudah ditangani dan belum sempat di tangani.

Peristiwa banjir tidak akan menjadi masalah sejauh banjir tidak menimbulkan gangguan atau kerugian yang berart bagi kepentingan manusia. Fenoma banjir disebabkan oleh tiga faktor yaiut kondisi alam, peristiwa alam, dan kegiatan manusia.

1. Faktor-faktor kondisi alam yang dapat menyebabkan terjadinya banjir adalah kondisi wilayah, misalnya : letak geografis suatu wilayah, kondisi topografi, dan geometri sungai seperti kemiringan dasar sungai, meandering, penciutan ruas sungai, sedimentasi, pembendungan alami pada suatu ruas sungai.
2. Peristiwa alam yang bersifat dinamis yang dapat menjadi penyebab banjir seperti curah hujan yang tinggi, pecahnya bendungan sungai, peluapan air yang berlebihan, pengendapan sendimen / pasir, pembendungan air sungai karena terdapat tanah longsor , pemanasan global yang mengakibatkan permukaan air laut tinggi.
3. Faktor kegiatan manusia yang dapat menyebabkan banjir adalah adanya pemukiman liar di daerah bantaran sungai, penggunaan alih fungsi resapan air untuk pemukiman, tata kota yang kurang baik, buangan sampah yang sembarangan tempat, dan pemukiman padat penduduk.

2.4 Sejarah Kebagusan

Kebagusan adalah sebuah kelurahan yang terletak di kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan. Kelurahan ini berbatasan dengan Pasar Minggu di sebelah utara, Ragunan di sebelah barat, Lenteng Agung di sebelah timur, dan Jagarkarsa di sebelah selatan. Kelurahan ini memiliki luas tanah 226 ha dan memiliki penduduk sebesar 38.006 jiwa (2005). Daerah Kebagusan merupakan daerah yang terbagi oleh banayk wilayah ada Kebagusan Besar, Kebagusan Wates, Kebagusan Kecil. Dahulu kebagusan merupakan daerah yang sangat subur dan terdapat banyak pepohonan di Kebagusan. Tetapi lambat laun penduduk di Jakarta khususnya daerah Kebagusan semakin banyak penduduk sehingga daerah yang sangat subur dan banyak pepohonan kini sudah jarang ditemui di sana.

Ketika musim penghujan telah datang, kebagusan sudah cukup sering mengalami banjir dari banjir lima tahunan, dan curah hujan yang tinggi. Warga Kebagusan pun telah cukup terbiasa bahkan warga sudah merasa nyaman dengan tempat tinggal yang selalu terkena banjir. Menurut salah satu pengakuan warga yang bernama Sobariah bahwa “Saya dari dahulu tinggal di daerah Kebagusan IV tidak pernah banjir tetapi sekarang saya sering di datangi banjir, ya walaupun banjir hanya menggenangi rumah saya setinggi mata kaki orang dewasa tapi saya tidak mau pindah dari Kebagusan”. Begitu pengakuan warga setempat sebagai korban banjir di daerah tersebut.

Kini banjir telah menjadi makanan sehari-hari di kala hujan telah tiba. Dan banjir yang terparah di daerah Kebagusan ini adalah banjir tahun 2004. Saat itu banjir telah memasuki rumah warga dengan ketinggian 60 cm. Dimana banjir lima tahunan pun juga berlaku juga di daerah Kebagusan dengan ketinggian sekitar 30 cm. Para pengendara bermotor sudah tiba melewati Jl. Tb. Simatupang akses Kebagusan karena daerah tersebut telah tergenang banjir. Kendaraan roda dua saat itu di alihkan dengan di perbolehkan masuk tol.


2.5. Faktor Penyebab Banjir di Kebagusan

Banyak faktor penyebab terjadinya banjir, dari penelitan penulis banjir di sebabkan oleh faktor kegiatan manusia, berikut faktor-faktor penyebab banjir di daerah Kebagusan :

1. Daerah Kebagusan sekarang ini merupakan daerah yang pemukimannya cukup padat. Apalagi daerah tersebut tidak memiliki tata kota yang baik. Karena terbukti adanya keluhan warga Kebagusan Jakarta Selatan dampak lingkungan yang terjadi di wilayahnya. Dampak ini di akibatkan oleh pembangunan rumah susun hak milik (rusunami) Kebagusan City. “ Awalnya, kami memang kebanjiran. Namun, tidak terlalu tinggi. Tapi setelah ada pembangunan proyek Kebagusan City, banjir yang dating lebih tinggi dari 20 cm bias mencapai 40 cm. Intinya ketinggian naik 100 persen”, ujar warga RT 03/RW 03, Kebagusan, berinisial S (50), Rabu (24/2).
2. Kurang tersedia tempat menampung air dalam jumlah besar disebabkan karena saluran air diperkecil, salah contoh saluran air di Kebagusan IV RT 06/RW 05 dahulu lebarnya tetapi dengan seiring pembangunan bangunan rumah disekitar saluran air tersebut maka saluran itu di perkecil. Sehingga banjir selalu datang apalagi dalam debit yang lebih besar.
3. Tidak ada resapan air, karena daerah tesebut telah di ahli fungsikan untuk perumahan. Sebagai contoh daerah Kebagusan IV RT 07/05 yang terdapat pembuatan perumahan. Lahan tersebut tadinya adalah tanah resapan air tetapi setelah di buat perumahan air hujan yang sudah meluap di saluran air kini berakibatkan banjir.
4. Buang sampah yang pada saluran air dapat mengakibatkan banjir sebab aliran air tersebut terganggu.

2.6. Dampak Banjir di Daerah Kebagusan


Pada dasarnya, masyarakat yang menjadi korban banjir tidak selalu siap tanggap dalam hal-hal untuk penangan dini terhadap bencana banjir. Seperti hal nya daerah Kebagusan ini akibat dari banjir datang dan penangan yang baik tidak begitu di mengerti oleh warga setempat, maka timbul dampak banjir di daerah tersebut :

1. Ancaman wabah penyakit – Pada saat dan sesudah banjir, ada beberapa tempat yang bias menyebabkan tersebarnya penyakit menular, seperti : tempat pembuangan limbah atau tempat sampah yang terbuka, system pengarairan yang tercemar dan sisitem kebersihan yang tidak baik. Bakteri bisa tersebar melalui air yang digunakan masyarakat, baik air PAM maupiun air sumur yang telah tercemar oleh banjir. Air banjir juga membawa banyak bakteri, virus, parasit dan bibit penyakit lainnya, termasuk juga unsure-unsur kimia yang berbahaya.
2. Aktivitas masyarakat yang terganggu- karena banjir tiba masyarakat tiba bisa melakukan aktivitas seperti biasa karena terganggu, sebab rumah mereka terkena banjir.
3. Adanya ancaman terkena penyakit diare, yang masa pertumbuhan sekitar 1-7 hari.
4. Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk seperti malaria, demam berdarah, dll akibat adanya genangan air di barang yang rusak akibat banjir sperti kaleng-kaleng bekas.


2.7. Cara Mengatasi Banjir di Daerah Kebagusan

Agar warga kebagusan mengerti bagaimana cara mengatasi maslah banjir di daerahnya dengan siap tanggap dalam kondisi apapun, maka warga kebagusan harus mengetahui hal-hal seperti berikut :

1. Membuat daerah resapan air yang lebih luas lagi, dan jangan memperkecil saluran air yang sudah ada.
2. Mengkaji ulang tata kota daerah Kebagusan, untuk mengetahui titik-titik daerah banjir.
3. Membuat tanggul baik yang permanent atau non permanent dirumah masing-masing yang selalu terkena banjir.
4. Dan di himbaukan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah pada tempatnya.
5. Jangan mendirikan bangunan di lahan yang memang rawan banjir.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan kesluruhan, khususnya pada daerah Kebagusan Pasar Minggu Jakarta Selatan maka kesimpulan yang dapat ditarik oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Daerah Kebagusan Jakarta Selatan ini terjadi banjir disebabkan oleh pemukiman padat penduduk, saluran air yang diperkecil, alih fungsi lahan, tidak ada resapan air, dan pembuangan sampah yang liar.
2. Karena daerah ini sering di datangi banjir, maka warga yang menjadi korban banjir yang selalu terkena dampak nya, seperti :

a. Ancaman wabah penyakit
b. Aktivitas masyarak terganggu
c. Ancaman penyakit diare
d. Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk
3. Cara mengatasi banjir di daerah Kebagusan Jakarta selatan adalah
a. Membuat daerah resapan air yang lebih luas lagi, dan jangan memperkecil saluran air yang sudah ada.
b. Mengkaji ulang tata kota daerah Kebagusan, untuk mengetahui titik-titik daerah banjir.
c. Membuat tanggul baik yang permanent atau non permanent dirumah masing-masing yang selalu terkena banjir.
d. Dan di himbaukan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah pada tempatnya.
e. Jangan mendirikan bangunan di lahan yang memang rawan banjir.

3.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, amak penulis mencoba memberikan masukan yang mungkin dapat berguna bagi penanganan banjir di Daerah Kebagusan Jakarta Selatan.

Sebaiknya seluruh warga Kebagusan membuat musyawarah dalam penanganganan maslah banjir seperti tindakan kesiapsiagaan warga terhadap banjir datang, tindakan yang seharusnya dilakukan di setipa rumah dalam mengatasi banjir datang, penyuluhan tentang kegiatan yang dapat mengurangi resiko banjir, tindakan saat terjadi banjir dan setelah banjir kepada seluruh warga Kebagusan Jakarta Selatan.

3 komentar:

  1. Mbak, mo tanya.. Apakah bener daerah kebagusan sering dilanda banjir? Kira2 kebagusan yg dimana aja?
    Saya berencana beli rumah daerah kebagusan, cuman blum tau kondisi disana..
    Mohon infonya, atau bisa kontak via email ke xtreme_grifone@yahoo.com
    Terima kasih

    BalasHapus
  2. Kebagusan IV daerah rumah saya, karena samping rumah saya ada selokan dan padatnya gang rumah akhirnya meluapnya air ketika hujan daratang..

    BalasHapus
  3. sebelumnya saya meminta ijin untuk mengutip tinjauan pustaka tentang pengertian banjir, jenis banjir, dll kalo boleh tau daftar pustakanya apa saja yaa? trima kasih :)

    BalasHapus