Aku bukan betina yang tangguh
Yang dapat kalian hantam dengan ton-ton batu akik
Aku bukan betina yang lemah
Yang dapat kalian kasihani ketika ku jatuh
Ribuan caci mungkin telah ku telan bagaikan lalap singkong
Ribuan maki mungkin telah ku minum bagaikan susu kambing
Ribuan iri mungkin telah kalian tunjukan padaku
Ribuan ingin mungkin telah kalian pendam padaku
Aku rasakan seiap kata-kata busuk meresap di otakku
Aku telah pendam di hati ketika engakau berteriak benci
Kalian yang bertopeng baik di hadapanku
Kalian yang berbaju mewah di kacamataku
Hingga aku merasa berjalan di sebuah alamat tanpa nama
Kalian hantarkan aku kedalam berjuta meter sakit hati ini
Hingga aku merasa salah jalan di sebuah kota sombong
Kalian bawa aku kedalam beratus-ratus sakit hati ini
lama-lama aku sudah terbiasa begini
menjadi pembantu kalian dengan gaji yang mungkin rendahan
lama-lama aku berlapang dengan seperti ini
menjadi pesuruh kalian dengan upah yang mungkin miring
inikah kota yang mengatas namakan metropolitan
inikah kota yang bertuliskan sejahtera
inikah kota yang mengatkan serba ada
inikah kota yang bercerita indah
Aku akan berteriak tidak untuk itu
Sombongnya membuat kita lupa
Aku akan bercerita tidak unuk ini
Angkuhnya kalian atas kami
Aku ingin keadilan itu nyata
Aku ingin bukan uang sebagai ukuran kebaikan
Aku ingin kesejahteraan bukan untuk kalian saja
Aku ingin bukan kekayaan sebagai ukuran persahabatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar